Angina Pectoris, Penyakit yang Biasa Disebut Silent Killer

Pernahkan Anda mendengar kabar bahwa salah satu rekan Anda tiba-tiba meninggal dunia secara tiba-tiba, padahal sebelumnya sama sekali tidak ada gejala bahwa dia sedang sakit. Itulah yang disebut dengan Angina Pectoris, penyakit inilah yang biasa disebut dengan silent killer, atau orang Indonesia juga bisa menyebutkan dengan penyakit angin duduk. Pada artikel kali ini akan kita bahas tentang apakah angina pectoris, penyebab dan bagaimana penanganan terhadap angina pectoris

Angina Pectoris
Ilustrasi serangan Angina Pectoris (Pic by: Bark under CC License)

Apakah Angina Pectoris?

Penyakit Angina Pectoris adalah nyeri dada yang disebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otot jantung akibat penyumbatan yang terjadi pada pembuluh jantung koroner, sehingga menyebabkan ketidakmampuan jantung memompa darah ke seluruh organ tubuh. Serangan penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya nyeri dada hingga ke ke bagian bahu, lengan, leher sampai ke rahang dan sesak napas. Nyeri yang dirasakan dada seperti berat dan terbakar, diremas-remas atau seperti sensasi tersedak.

Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis serangannya, terdapat 3 jenis serangan Angina Pectoris, yaitu:

  1. Angina Stabil (Stable Angina Pectoris)

Angina ini adalah yang paling umum terjadi, serangan yang biasanya berulang ini biasanya disebabkan karena aktifitas fisik, emosi, atau kedinginan. Serangan ini biasanya berlangsung selama kira-kira 3 hingga 5 menit dan dapat hilang dengan cara beristirahat.

  1. Angina tidak Stabil (Unstable Angina Pectoris)

Jenis yang kedua adalah Angina tidak Stabil (Unstable Angina Pectoris), tidak seperti pada angina stabil yang memiliki pola serangan tertentu, jenis angina tidak memiliki pola tertentu, lama serangan bisa mencapai 10-15 menit dan tidak hilang dengan cara beristirahat. Serangan angina tidak stabil ini bisa menjadi indikasi adanya penyakit jantung

  1. Angina Pectoris Variant (Prizmetal’s Angina)

Angina yang paling jarang terjadi ini disebabkan oleh spasme arteri koroner dan dapat terjadi pada pasien dengan atau tanpa aterosklerosis koroner. Biasanya timbul tanpa alasan pada saat tidur/beristirahat, kebanyakan terjadi di pagi hari.

Siapa yang Memiliki Resiko Mendapat Serangan Angina Pectoris?

Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa faktor resiko terjadinya serangan angina pectoris, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Perokok, penggunaan tembakau dan asap rokok dalam waktu lama menyebabkan kerusakan pada diding arteri, termasuk arteri jantung
  2. Penderita diabetes, penyakit diabetes adalah ketidakmampuan tubuh menghasilkan atau memproses insulin, sehingga memungkinkan tubuh Anda menggunakan glukosa. Hal tersebut menyebabkan semakin cepat terjadinya asteroklerosis, termsuk pada arteri jantung
  3. Penderita tekanan darah tinggi, tekanan darah yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya kerusakan pada arteri jantung Anda
  4. Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, tingginya deposito kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) dan lemak darah (trigliserida) tetunya dapat mempersempit arteri koroner jantung Anda
  5. Memiliki riwayat penyakit jantung, orang yang memiliki riwayar penyakit jantung memiliki resiko yang lebih besar mengalami serangan angina pectoris
  6. Faktor usia, pria di atas 45 dan wanita di atas 55 memiliki resiko yang lebih besar mengalami serangan penyakit ini dibandingkan orang yang usianya lebih muda
  7. Kurang olah raga, kurang olah raga dapat memberikan kontribusi besar pada peningkatan kolesterol, diabetes dan terjadinya obesitas, faktor-faktor tersebut tentunya dapat meningkatkan resiko terjadinya angina pectoris
  8. Obesitas, jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk dapat memompa ke jaringan tubuh yang berlebihan
  9. Stress, hormon yang ditimbulkan pada saat stress dapat memicu terjadinya penyempitan jaringan arteri jantung Anda

Penanganan Serangan Angina Pectoris

Obat Anti Platelet (pengencer darah) dapat diberikan kepada penderita untuk dapat melancarkan arteri jantung. Obat anti platelet yang paling murah dan banyak terdapat di pasaran adalah aspirin. Jika Anda seseorang yang memiliki faktor resiko yang cukup tinggi, atau pernah mengalami serangan angina, sebaiknya selalu membawa aspirin kemanapun Anda pergi mengingat penyakit ini dapat terjadi kapan saja. (MM)

Baca Juga

Comments